MENGEMBANGKAN MATERI
PEMBELAJARAN
Makalah ini disusun sebagai
Pembelajaran dan tugas mata kuliah pencanaan sistem pengajaran PAI
Dosen : H.Muh.Wasith
Achadi,M.Ag
Disusun oleh:
Arif Rahman
Imam Maksum
Priyo exwanto
FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NAHDLATUL ULAMA’
(STAINU)
PURWOREJO
2012/2013
PENDAHULUAN
Setiap
proses pendidikan dan pengajaran pasti tidak akan terlepas dari yang namanya
materi pembelajaran, setiap calon pendidik harus mempunyai modal yang cukup
dalam mempersiapkan materi yang akan disampaikan kepada siswa lebih khususnya
dalam masalah materi pembelajaran yang kemudian dari materi tersebut
dikembangkan secara optimal guna memperoleh proses pembelajaran yang
berkualitas dan dapat diserap dengan baik oleh siswa-siswi dan juga menghasilkan tamatan yang mempunyai kemampuan
utuh seperti yang diharapkan pada kurikulum 2004 diperlukan pengembangan
pembelajaran untuk kompetensi secara sistematis dan terpadu, agar siswa dapat
menguasai setiap kompetensi secera tuntas(mastery learning), dalam topic ini
diantaranya akan kita bahas materi tentang :: Mendeskripsikan hakikat materi
pembelajaran,Menjelaskan tentang sumber-sumber materi pembelajaran, Menguraikan
bentuk-bentuk materi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya akan pemakalah
uraikan melalui pembahasan berikut ini :
PEMBAHASAN
A.HAKIKAT MATERI PEMBELAJARAN
Bahan
atau materi pembelajaran(learning
materials) adalah segala sesuatu menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai
siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi
setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu.
Materi
pelajaran merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, bahkan dalam
proses pembelajaran yang berpusat pada materi pelajaran (subject-centered
teaching), materi pembelajaran merupakan inti dari kegiatan pembelajaran.
Materi
pelajaran dapat dibedakan menjadi : pengetahuan ( knowledge), Ketrampilan
(skill), dan sikap( attitude).
Pengetahuan
menunjuk pada informasi yang harus dihafal dan dikuasai oleh siswa,,sehingga
manakala diperlukan dapat mengugkap kembali.
Ketrampilan
menunjuk pada tindakan (fisik dan non fisik) yang dilakukan seseorang dengan
cara yang kompeten unuk mencapai tujuan tertentu. Sikap menunjuk pada
kecenderungan seseorang untuk bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang
diyakini kebenarannya oleh siswa.
Merril(1977),membedakan
isi(materi pelajaran menjadi 4 macam yaitu :fakta, konsep prosedur, prinsip.
Fakta adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa , benda yang wujudnya dapat
ditangkap oleh panca indra, yang berwujud data spesifik yang sedang terjadi
maupun yang telah terjadi.contoh : Ibu kota Indonesia adalah Jakarta,
Konsep
adalah abstraksi kesamaan atau keterhubungan dari sekelompok benda atau sifat.
Suatu
konsep memiliki bagian yang dinamakan atribut,atribut` adalah karasteristik
yang dimiliki oleh suatu konsep. Gabungan dari berbagai atribut menjadi suatu
pembeda antara satu konsep dengan konsep lainnya. Contoh ,anak laki- merupakan
suatu konsep , yang memiliki atribut tertentu yang berbeda dengan atribut yang
dimiliki oleh konsep “anak perempuan ;
Prosedur
adalah materi pelajaran yang berhubungan dengan kemampuan siswa untuk
menjelaskan langkah-langkah sistematis tertentu. Misalnya :Prosedur tentang
langkah-langkah melakukan percobaan.
Hubungan
antara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara empiris dinamakan
generalisasi yang selanjutnya dapat ditarik kedalam prinsip.
Contohnya
:prinsip tentang ketertiban lalu lintas, prinsip tentang kesejahteraan social,
prinsip tentang penguapan dsbg.
Ketrampilan
adalah pola kegiatan yang memiliki tujuan tertentu yang memerlukan manipulasi
dan koordinasi informasi.
Ketrampilan
dibagi menjadi dua : yaitu ketrampilan Intelektual dan ketrampilan fisik
Ketrampilan
intelektual adalah ketrampilan berpikir melalui usaha menggali , menyusun berbagai
informasi baik berupa data ,fakta ,konsep prinsip dsgb.contohnya :ketrampilan
memecahkan masalah melalui langkah –langkah yang sistematis.
Ketrampilan
fisik adalah ketrampilan motorik seperti Ketrampilan mengoperasikan computer ,
mengemudi dsbg.
Menurut Hilda Taba(1962),bahan atau
materi pelajaran dapat dibedakan menjadi 4 tingkatan , yakni fakta khusus, ide-
ide pokok, konsep dan sistem berpikir.
Fakta khusus adalah bentuk materi
kurikulum yang sangat sederhana , misalnya :Penduduk Miskin di jawa Barat
berkisar antara 1 sampai 1,2 juta jiwa.
Ide pokok bisa berupa prinsip atau
generalisasi, memahami ide pokok memungkinkan kita untuk menjelaskan sejumlah materi isi pelajaran.
Konsep menurutHilda taba
tingkatannya lebih tinggi dari ide pokok. Memahami konsep berarti memahami
sesuatu yang abstrak sehingga mendorong anak untuk berpikir lebih mendalam.
Konsep akan muncul dalam berbagai Konteks, Misalnya :Konsep tentang kemiskinan,
kebudayaan , perubahan dsbg.
Sistem berpikir berhubungan dengan
kemampuan untuk memecahkan masalah secara Empiris, sistematis dan terkontrol
yang kemudian dinamakan berpikir ilmiah. Setiap disiplin ilmu memiliki sistem
berpikir yang tidak sama. Oleh sebab itu materi tentang sistem berpikir erat
kaitannya dengan setruktur keilmuan.
B.PRINSIP-PRINSIP MATERI
PEMBELAJARAN
Prinsip Relevansi yakni Materi
pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh peserta didik
berupa menghafal fakta,maka materi pembelajaran harus berupa fakta, bukan
materi konsep, prosedur atau atau materi lainnya.
Prinsip
Konsistensi yakni jika kompetensi dasar peserta didik yang harus dikuasai ada
empat macam maka, maka materi yang diajarkan juga ada 4macam.
Prinsip
kecukupan yakni hendaknya materi yang
diajarkan mencukupidalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang
harus diajarkan .
Materi
tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak.
Dalam
menentukan cakupan materi atau ruanglingkup materi pembelajaran harus
diperhatikan, apakahh materi berupa aspek kognitif (fakta ,konsep,prinsip,
prosedur)aspek afektif atau psikomotor serta memperhatikan keluasan dan kedalaman materinya.
C. SUMBER MATERI PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran sering guru
menentukan buku teks sebagai satu-satunya sumber materi
pelajaran.Bahkan,pembelajaran yang berorientasi kepada kurikulum subjek
akademis, buku teks yang telah disusun oleh para pengembang kurikulum merupakan
sumber utama.Akibatnya ketika terjadi perubahan kurikulum , maka selalu diikuti
oleh perubahan buku pelajaran.
Namun demikian, apakah buku
pelajaran merupakan satu-satunya sumber bahan pelajaran? Ternyata tidak. Hal in
disebabkan beberapa alasan berikut ini :
-Dewasa ini ilmu pengetahuan
berkembang sangat pesat, Sehingga kalau guru dan murid hanya mengandalkan buku
teks sebagai sumber pembelajaran , bias terjadi materi pelajaran itu cepat
usang . dengan demikian dengan demikian guru dituntut untuk menggunakan sumber
Lain yang dapat menyajikan informasi terbaru, misalnya :jurnal majalah Koran ,
dan sumber informasi elektronik.
-Kemajuan informasi, memungkinkan
materi pelajaran tidak hanya disimpan dalam buku teks saja, akan tetapi bias
disimpan dalam berbagai bias disimpan dalam berbagai teknologi yang lebih
efektif misalnya :CD, kaset, flashdisk.
-Tuntutan kurikulum seperti pada
kurikulum Tingkat satuan pendidikan (KTSP), menuntut siswa agar tidak hanya
sekedar menguasi informasi teoritis, akan tetapi bagaimana informasi tersebut
bias dikembangkan sesuai denga kebutuhan daerah dan lingkungan dimana siswa
tinggal.
Sumber materi pelajaran yang dapat
dimanfa’atkan untuk proses pembelajaran dapat dikategorikan sebagai berikut.
a.Tempat atau lingkungan
Lingkungan merupakan sumber
pelajaran yang sangat kaya sesuai dengan tuntutan kurikulum. Ada dua bentuk
lingkungan belajar, yakni pertama lingkungan yang sengaja didesain untuk
belajar`siswa Misalnya : Laboratorium, perpustakaan, Ruang Internet dll.
Lingkungan semacam ini dikenal
dengan Lingkungan by design,
kedua Lingkungan yang tidak didesain untuk
proses pembelajaran
akan tetapi keberadaanya
dimanfa’atkan untuk belajar misalnya :Halaman sekolah.Taman sekolah, kantin
dsbg.
b. Orang atau narasumber
Pengetahuan itu tidak statis, akan
tetapi bersifat dinamis, yang terus berkembang sangat cepat oleh Karena itu kadang-kadang apa yang disajikan
dalam buku teks tidak sesuai lagi dengan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
mutakhir , misalnya : peraturan dan perundang – undangan mengenai sesuatu ,
penemuan terbaru dalam berbagai ilmu pengetahuan terakhir.
c. obyek
obyek atau benda yang sebenarnya
merupakan sumber informasi yang akan membawa siswa pada pemahaman yang lebih
sempurna tentang sesuatu.
d. bahan Cetak dan non cetak
Bahan cetak (printed
material)Berbagai informasi sebagai meteri pelajaran yang disimpan dalam
berbagai bentuk terceakSeperti Buku majalah,buku dll,sedangkan Bahan non cetak
adalah informasi sebagai meteri pelajaran, yang disimpan dalam berbagai bentuk
alat komunikasi elektronik yang biasanya berfungsi sebagai media pembelajaran
misalnya dalam bentuk kaset ,cd, dll,terdapat tiga jenis bahan cetak dan non
cetak yang dapat dijadikan sumber belajar. Pertama,bahan yang dapat dijadikan
sumber belajar utama untuk setiap siswa ,misalnya bahan cetakan seperti
modul atau pelajaran terprogram, kedua
cetak yang disusun sebagai penunjang yang termasuk jeis buku ini adalah
buku-buku paket, diktat, dan hand-out dll,ketiga bahan yang tidak dirancang
khusus untuk pembelajaran, Tetapi dapat dimanfa’atkan untuk menambah
pengetahuan siswa dalam mempelajari sesuatu.
e. peristiwa atau Fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa
kerusuhan, peristiwa bencana,dan lain-lainyang guru dapat menjadikannya fakta
dan dapat dipetik sebagai sumber belajar.
Menurut ceceWijaya ada 6 jenis
fungsi dalam pengembangan sumber belajar, yaitu :
a.
Fungsi riset dan teori
Tujuan fungsi
riset dan teori adalah menghasilkan dan mengetes pengetahuan yang bertalian
dengan sumber-sumber belajar, pelajar,dan fungsi tugas.tujuan ini biasa
diperoleh dengan
merencanakan riset, melakukan riset,
meninjau kembali
(review)literatur riset, dan mempraktekkan informasi kedalam belajar,tujuan
lain dari fungsi riset dan teori adalah untuk mengembangkan keunikan teori
terhadap teknologi pendidikan .
b.
Fungsi desain
Fungsi desain
adalah menjabarkan secara garis besar teori teknologi pendidikan berikut isi
mata-mata pelajarannya kedalam spesifikasinya untuk dapat dipakai sebagai
sumber belajar. Desain disini tidak sama dengan pengembangan (development).
Pengembangan dianggap lebih luas termasuk fungsi desain, fungsi produksi,dan
fungsi evaluasi.
Dalam desain orang berusaha menganalisis
dan mensistemasi kebutuhan, tujuan,sifat,murid, tugas,kondisi belajar ,
kegiatan instruksionaldan sumber-sumber khusus.
c.
Fungsi produksi dan penempatan
Tujuan fengsi
ialah menjabarkan secara khusus sumber –sumber kedalam sumber-sumber yang
konkretdalam bentuk prototip atau bahan-bahan produk untuk sumber belajar.
d.
Fungsi evalauai dan seleksi
Tujuan fungsi
ini adalah untuk menentukan atau menilai penerimaan atau (sejenis criteria)
sumber-sumber belajar oleh fungsi yang lain. Hal ini bisa dilakukan oleh metode
eksperimental yang praktis dan objektif.Tujuan penilaian itu menyangkut:
1). Keefektifan sumber dalam mencapai tujuan
2). Kemampuan sumber-sumber dalam mencapai
produksi
3) kemempuan sumber-sumber untuk dipahami
4) kemampuan sunber-sumber dalam memenuhi
kebutuhan khusus.
e.
. Fungsi
organisasi dan pelayanan
tujuan fungsi ini adalah membuat atau
menjadikan sumber-sumber dan informasi mudah diperoleh bagi kegunaan fungsi yang
lain serta pelayanan bagi para siswa. Produksi (output) fungsi ini mungkin
berupa sistem catalog di perpustakaan ,sistem assembling , sistem distribusi,
dll.
Adapun tahapan dalam mengelola sumber
belajar yakni : pertama, membuat daftar kebutuhan melalui identifikasi sumber
dan sarana pembelajaran yang diperlukan untuk kegiatan belajar mengajar dikelas
atau disekolah.
Kedua, golongkan ketersediaan alat, bahan
atau sumber belajar tersebut ketiga , bila sumber belajar tersedia, pikirkan
sesuai dengan penggunaannya, bila belum lakukanlah modifikasi bila diperlukan.
D.PENGEMASAN MATERI PEMBELAJARAN
1.Prinsip pengemasan
Materi pelajaran pada hakikatnya
adalah pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada anak didik untuk
dikuasai.pesan yang disampaikan melalui bahasa verbal dan non verbal. Pesan
yang disampaikan perlu dipahami oleh siswa,sebab manakala tidak dipahami maka
pesan tidak akan menjadi sesuatu yang bermakna.
Agar pesan yang ingin disampiakan bermakna sebagai bahan pelajaran,maka
ada sejumlah criteria yang harus diperhatikan diantaranya adalah sebagai
berikut :
a.
Novelty artinya adalah suatu pesan akan bermakna
apabila besifat baru atau mutakhir. Pesan yang using atau yang sebenarnya telah
diketahui oleh siswa maka akan memengaruhi tingkat motivasi dan perhatian siswa
dalam mempelajari bahan pelajaran ,dengan demikian maka setiap guru harus
selalu mengikuti setiap perkembangan dalam setiap pengetahuan dan teknologi
b
proximity artinya pesan yang dismpaikan harus sesuai dengan pengalaman
siswa
c Conflict
artinya pesan yang disajikan sebaiknya dikemas sedemikian rupa sehingga
menggugah emosi.
d humor artinya pesan yang disampaikan
sebaiknya dikemas sehingga menampilkan kesan lucu.
Beberapa pertimbangan teknis dalam
mengemas isi materi pelajaran menjadi sumbar bahan belajar diantaranya adalah :
a.
Kesesuaian dengan tujuan yang harus dicapai
Kesesuaian
antara pengemasan bahan pelajaran dengan tujuan yang harus dicapai, seperti
yang dirumuskan dalam kurikulum secara teknis harus menjadi pertimbangan
pertama, sebab dalam pendekatan sistem tujuan adalah komponen utama dalam
proses pembelajaran.Artinya apapun yang direncanakan termasuk pengemasan materi
pelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Oleh
sebab itu, sebelum dilakukan pengemasan materi pelajaran sebaiknya ditentukan
terlebih dahulu tujuan yang harus dicapai.
b.
Kesederhanaan
Bahan pelajaran
dikemas dengan tujuan untuk mempermudah siswa belajar. Dengan demikian ,
kesederhanaan pengemasan merupakan salah satu pertimbangan yang harus
diperhatikan
c unsur-unsur desain pesan
Dalam setiap kemasan
sebaiknya terdapat unsur gambar atau caption. Agar penyajian mudah dipahami
maka harus meyertahan gambar atau caption.
d
pengorganisasian bahan
Bahan pelajaran sebaiknya disusun
dalam bagian-bagian menuju keseluruhan bahan pelajaran akan lebih mudah
dipahami manakala disusun dalam bentuk unit-unit terkecil atau dalam bentuk
pokok –pokok bahasan yang dikemas secara induktif.
e.
Petunjuk cara penggunaan
dalam bentuk apapun pengemasan
materi harus disusun petunjuk cara penggunaanya. Hal ini sangat penting apalagi
seandainya bahan ajar dikemas untuk pembelajaran mandiri seperti
Modul,pengajaran terprogram,atau mungkin cd interaktif.
2.Bentuk-bentuk pengemasan
Materi pelajaran yakni, berbagai
informasi yang harus dipahami siswa dapat mengemas dalam berbagai bentuk.
Dibawah ini disajikan beberapa bentuk pengemasan materi pelajaran.
a.
Materi
pelajaran terprogram
Materi pelajaran
terprogram adalah salah satu bentuk penyajian materi pembelajaran Individual,
sehingga materi pelajaran dikemas untuk dapat dipelajari secara mandiri.
b.
Pengemasan materi pembelajaran melalui modul
Seperti halnya
materi pelajaran terprogram pengemasan materi pelajaran melalui modul merupakan
bentuk pengemasan materi pelajaran individual. Modul adalah satu kesatuan
program yang lengkap, sehingga dapat dipelajari siwa secara individual sebagai
bahan pelajaran siswa yang bersifat mandiri.
c.
Pengemasan materi pelajaran melalui kompilasi
Kompilasi adalah
bahan belajar yang disusun dengan mengambil bagian-bagian yang dianggap perlu
dari berbagai sumber belajar dan menggabungkannya menjadi satu kesatuan untuk
dipelajari siswa..
Agar materi pelajaran dapat disajikan
secara sistematis, maka penyusunannaya dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
hal-halsebagai berikut :
a.
Tentukan
tujuan yang harus dicapai oleh pengemasan materi pelajaran melalui sistem
kompilasi.
b.
Kemukakan secara ringkas tentang bahan-bahan
yang dikompilasikan
c.
Jelaskan petunjuk-petunjuk dalam mempelajari
bahan kompilasi.
d.
Buatlah alat tes untuk mengukur keberhasilan
siswa dalam mempelajari bahan kompilasi.
KESIMPULAN
Dari
paparan diatas dapat ditarik kesimpulan :
Materi
pembelajaran adalah bahan yang diperlukan untuk pembentukan ilmu pengetahuan
,ketrampilan dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan
Materi
pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum
yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran mencapai sasaran
Materi
yang dipilih untuk tujuan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar
menunjang tercapainya kompetensi dasar dan standar kompetensi.
Isi
materi pembalajaran meliputi 4 macam : fakta , konsep, prosedur dan prinsip.
DAFTAR
PUSTAKA
-prof. Dr H. wina sanjaya , M.pd, perncanaan
dan dasain sistem pembelajaran Edisi pertama cetakan keempat
-abdul majid, perncanaan pembelajaran
-materi
pelatihan ktsp 2009, Departemen Pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar